Kenapa Orang dengan Gaji Besar Justru Bangkrut?
Fakta Mengejutkan: Lebih dari 70% orang dengan gaji besar masih merasa kurang uang setiap bulan.
Kita sering berpikir bahwa semakin besar gaji, semakin tenang hidup secara finansial. Tapi kenyataannya, banyak orang dengan gaji besar justru lebih rentan terhadap kebangkrutan. Mengapa ini bisa terjadi?
Mentalitas Scarcity: Kapanpun Ada Uang, Harus Belanja
Banyak orang dengan gaji besar tidak menyadari bahwa mereka punya mentalitas scarcity, yaitu pola pikir “kalau ada uang, harus segera dipakai” — entah itu untuk barang branded, liburan, atau mobil baru. Padahal, uang tersebut bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi.
Gaya Hidup yang Ikut Naik
Saat gaji naik, gaya hidup ikut naik. Makan di restoran mahal, langganan layanan streaming premium, hingga membeli rumah/apartemen di lokasi elit. Ini disebut sebagai lifestyle inflation — dan ini salah satu alasan utama mengapa gaji besar tidak cukup untuk menjaga stabilitas finansial.
Tidak Punya Rencana Keuangan
Mayoritas orang dengan gaji besar hanya fokus pada pemasukan, tanpa rencana pengeluaran yang baik. Tidak ada anggaran, tidak ada alokasi dana darurat atau investasi. Hasilnya? Uang habis begitu saja.
Baca juga: Apa Itu Mentalitas Scarcity?
Solusi Praktis
Jika Anda ingin terhindar dari siklus ini, mulailah dengan:
- Membuat anggaran harian/bulanan
- Mengatur alokasi uang ke tabungan/investasi sejak awal bulan
- Meningkatkan literasi keuangan dengan membaca artikel seperti ini
Dengan perencanaan yang tepat, gaji besar bukan hanya soal gaya hidup — tapi juga bebas dari tekanan ekonomi.